LANGKAT — Gelombang keresahan dan kemarahan dari masyarakat serta kalangan mahasiswa di Kabupaten Langkat kian memuncak, menyusul mencuatnya dugaan aktivitas perdagangan narkotika yang disebut dikendalikan oleh pria berinisial EkoR.
Menurur sumber wartwan, Nama EkoR semakin santer terdengar sebagai sosok yang diduga menggerakkan jaringan narkoba berskala besar di kawasan Tanjung Pura, khususnya daerah Begumit dan sekitarnya.
Warga menduga, aktivitas haram ini telah berlangsung lama dan dijalankan tanpa rasa takut akan hukum.
Hasil penelusuran tim jurnalis di lapangan menyebutkan, EkoR kerap memamerkan kedekatannya dengan pihak-pihak tertentu, seolah menandakan bahwa dirinya “kebal” dari jerat hukum.
Dalam sebuah rekaman suara yang beredar, ia bahkan terdengar menyebut nama seseorang yang diduga menjadi ‘atasan’ dalam bisnis ilegal tersebut.
“Tidak akan ada yang bisa menyentuh kami. Semua sudah diatur,” ujar EkoR dalam rekaman yang diklaim diambil oleh warga.
Dugaan keterlibatannya bukan perkara sepele. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, EkoR diyakini mendistribusikan narkotika jenis sabu dalam jumlah besar setiap harinya — mencapai lima kilogram. Jumlah ini diperkirakan menghasilkan omzet bernilai miliaran rupiah per bulan.
Ironisnya, barang haram tersebut telah menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan menjangkiti kalangan pelajar dan pemuda.
“Lingkungan kami makin rusak. Banyak anak muda yang jadi korban. Kalau ini dibiarkan, habis masa depan mereka,” ucap seorang mahasiswa dari Langkat dengan nada prihatin.
Kian hari, nama EkoR disebut sebagai dalang dari jaringan narkoba lintas wilayah. Warga menyuarakan kekhawatiran mereka jika aparat tidak segera bergerak, maka jaringan ini akan terus tumbuh dan menyebar.
Desakan pun mengarah kepada Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., serta Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, S.H., S.I.K., M.Si. Warga menaruh harapan agar keduanya bisa menindaklanjuti laporan-laporan yang beredar dan membongkar tuntas jaringan narkoba tersebut.
“Kami hanya ingin anak-anak kami aman dari pengaruh narkoba. Ini bukan lagi soal kriminal biasa, ini sudah jadi bencana sosial,” tutur seorang tokoh masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Hingga berita ini disusun, redaksi telah mengirimkan permohonan konfirmasi kepada pihak Kepolisian terkait dugaan keterlibatan EkoR dalam peredaran narkotika. Publik kini menunggu, apakah langkah tegas akan segera diambil untuk memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.(tim)